Pemeriksaan Piston dan Pemasangan Ring Piston Sepeda Motor
Tuesday, October 25, 2022
Halo sobat, gimana kabar kalian? Semoga sehat selalu ya. Kali ini saya membagikan artikel mengenai Piston pada mesin kendaraan, khususnya pada mesin sepeda motor.
Dengan adanya postingan ini saya harap bisa menambah wawasan bagi kalian dan saya sendiri. Ok langsung saja ya simak di bawah ini.
A. Pemeriksaan Silinder Blok dan Piston Kit
1. Periksa
- Dinding piston
- Dinding Silinder blok
- Jika ada goresan lurus ke atas pada bagian piston maupun dinding silinder maka gantilah silinder blok dan piston kitnya satu set.
- jika tidak ada goresan atau baret parah cobalah lakukan langkah ke dua ini.
2. Pengukuran
Ukurlah kelonggaran piston dengan silinder blok
a. Ukurlah diameter silinder blok "C" dengan alat yang namanya Bore Gauge.
#Catatan : Pengukuran diameter silinder blok "C" dengan cara silang, dari sisi ke sisi dan dari depan ke belakang dan ambil perhitungan rata-rata.
#Contoh:
b = 5.0 mm (0.20 inch) adalah titik pengukuran dari bibir bawah piton |
#Contoh : Pada Yamaha Vixion
e. Rumus perhitungan kelonggaran piston dengan dinding silinder blok.
B. Memeriksa Ring Piston
1. Ukur celah alur ring dengan ring piston, gunakan alat ukur yang namanya Feeler Gauge. Jika di luar spesifikasi maka lakukanlah penggantian ring piston satu set. Spesifikasinya lihat gambar di bawah.
#Catatan : Sebelum melakukan pengukuran celah ring dengan ring piston sebaiknya bersihkan dulu kerak yang menempel pada bagian celah ring dan ring piston.
#Catatan : Ratakan posisi ring piston dengan menekannya pakai kepala piston. Lihat gambar di bawah.
Jika pengukuran di luar spesifikasi (Lihat gambar di bawah), maka lakukanlah penggantian ring piston.
#Catatan : Expander ring ring oli tidak dapat diukur. Jika celah ring pertama (atas) dan ring kedua melebihi spesifikasi maka gantilah satu set ringnya.
Untuk spesifikasi celahnya lihat gambar di bawah ini :
C. Memeriksa Pin Piston
1. Jika pin piston berwarna biru terbaakar/aus maka gantilah pin pistonnya dan periksa sistem pelumasan.
2. Ukur diameter luar pin piston "a", jika diluar spesifikasi (lihat gambar di bawah) maka lakukanlah penggantian.
D. Pemasangan Ring Piston
1. Posisi ring
- Ring pertama / Top ring "1"
- Ring kedua / 2nd ring "2"
- Expander ring oli "3" (Ring yang bentuknya keriting )
- Rail ring oli bawah "4"
- Rail ring oli atas "5"
#Catatan :
a. Ring kompresi 1 (Atas)
Tugas ring ini adalah mencegah terjadinya kebocoran udara saat langkah kompresi serta menyalurkan panas yang diterima oleh kepala piston menuju dinding silinder.
Dengan fungsi tersebut maka ring 1 ini pada umumnya memiliki profil sisi tepian luar yang rata dan sejajar dengan dinding silinder blok. Kalau diraba sisi luarnya masih terasa lembut.
b. Ring kompresi 2
Berfungsi sebagai pencegah kebocoran kompresi udara jika ada udara yang bocor melalui ring kompresi 1. Dengan adanya ring kompresi kedua ini maka kebocoran bisa diminimalisir.
Selain itu ring kompresi ke 2 ini juga berfungsi untuk menyapu serta membersihkan oli yang ada di dinding silinder blok agar tidak masuk ke ruang bakar.
Untuk profil dari ring kompresi 2 ini memili sisi tepian luar yang sudutnya meruncing/tirus. Di mana pemasangan sudut tirus nya ini di pasang di bagian bawah.
Kalau saya basanya berpatokan pada warna sama tanda saja untuk membedakan ring kompresi 1 dan 2.
Perlu kaian ketahui juga, kalau semisal kalian salah pasang ring kompresinya maka besar kemungkinan kompresi mesin akan berubah bahkan tidak ada, sehingga mesin susah hidup bahkan tidak mau hidup.
Soalnya saya pernah menemui di satria FU Karbu yang posisi ring kompresi nya tidak pas mesin jadi kayak hilang kompresi dan susah hidup. Emang sih mesin FU ini rada sensitif, bocor sedikit saja kompresinya maka mesin susah hidup.
2. Posisi ujung ring piston
Untuk sudut pemasangan ringnya kalian bisa simak gambar di bawah ini.
Keterangan :
a. Ring pertama / Top ring
b. Expander ring oli
c. Rail ring oli atas
d. Rail ring oli bawah
e. Ring kedua / 2nd ring
A . Sisi lubang buang
E. Posisi Off Set Pin Piston
Off set piston itu adalah di mana posisi sumbu silinder dengan posisi sumbu poros engkol tidak segaris.
Yang mana fungsi adanya off set piston ini adalah untuk meningkatkan Torsi dan mengurangi gaya gesek piston dengan dinding silinder saat langkah usaha.
Untuk mengetahui posisi off set pistonnya kalian bisa menggunakan jangka sorong untuk mengukurnya.
Kalau diukur dengan jangka sorong, maka nilai bibir piston ke pin piston itu nilainya lebih besar posisi Exhaust (Knalpot) dari pada posisi intake (Masuk) (Liat gambar di bawah).
Jika pemasangan piston terbalik atau off set pin pistonnya terbalik maka arah gaya geseknya akan berlawanan, besar kemungkinan mesin akan rontok, loss power dan over heat.
Atau
Jadi telitilah dalam pemasangannya.
F. Cara Mengetahui Posisi In dan Ex pada Piston
Jika kalian tidak mempunyai jangka sorong untuk mengukur posisi off set piston, maka kalian bisa liat tanda yang sudah disediakan di piston tersebut.
Setiap piston memiliki posisi tanda yang berbeda - beda untuk menentukan posisi In dan Ex. Untuk lebih jelasnya simak uraian di bawah ini.
1. Tanda Titik (o)
Tanda titik pada permukaan piston ini mengarah ke posisi lubang Ex (buang) (Liat gambar).
Tanda titik bulat ini pada umumnya bisa kalian temui pada mesin Yamaha Jupiter MX Old, New, MX king, Vixion Series, R15 Series, Nmax Series, Aerox Series dan lain-lain.
2. Tanda Panah
Jika pada permukaan piston ada tanda panahnya, maka tanda tersebut menujukan arah ke lubang Ex atau buang.
Atau
3. Tanda IN
Kalau ada tanda IN pada piston maka posisikan IN itu mengarah ke lubang Intake (Masuk).
Sekian dulu ya artikelnya, semoga artikel ini bermanfaat. Jika ada salah kata dan tulisan saya mohon maaf.
Mohon do'a dan dukungannya agar blog ini makin berkembang. Aamiin
Baca juga :