Jangan Sembarang Pasang Koil Untuk Motor Injeksi

Halo sobat...!!! Kali ini saya ingin membagikan artikel tentang Koil pada sistem kelistrikan sepeda motor, langsung saja ya simak di bawah ini.

#1. Apa itu Koil

Koil adalah komponen yang memasuk daya listrik untuk busi. Setiap mesin yang menggunakan sistem kelistrikan CDI dan ECU maka harus menggunakan koil. Meskipun bentuknya sederhana, tapi perannya sangan penting. 

Kalau koil ini rusak atau lemah maka mesin tidak akan hidup.

#2. Fungsi Koil 


Koil merupakan salah satu komponen pengapian pada mesin, yang mana ia berfungsi mengubah tegangan listrik yang rendah (dari CDI/ECU 12volt ) menjadi tegangan tinggi hingga 30.000 volt.

Tegangan tinggi tersebut dikirim ke Busi untuk melakukan pembakaran di dalam ruang bakar.

#3. Jenis Koil

Yang saya ketahui ada 2 jenis koil, yakni Koil TCI dan Koil CDI

Koil TCI : Menggunakan transistor sebagai triger atau saklar pemicu sinyal massa, untuk pemicu di input koil primernya.

Koil CDI : Menggunakan kapasitor sebagai triger atau saklar pemicu sinyal positif di input primer koilnya.

#4. Nilai Tahanan Koil

Cara menggukur nilai tahanan primer koil injeksi (percobaan di motor Mio FI)



Caranya dengan melepas soket positif dan negatif. Pada avo meter posisikan pada 200 ohm, selanjutnya pada kabel positif avo sambungkan ke positif koil dan negatif avo sambungkan ke negatif koil.

Lajukan posisi kabel avonya ditukar, yakni kabel avo positif diletakkan di soket koil negatif dan kabel negatif avo di letakkan di positif koil.

Jika didapat diangka sekitar 0,3 - 0,4 ohm maka itu normal. jika lebih maka itu artinya rusak atau mati.

Cara mengukur tahanan sekunder koil injeksi


Posisi avo meter di 20K ohm, selanjutnya sambungkan kabel positif avo ke soket positif koil dan sambungkan lagi negatif avo ke ujung kabel koil (yang menuju busi itu).

Lanjut pindahkan kabel positif avo ke soket negatif koil dan pada kabel negatif avo masih di ujung kabel koil.

Jika di avo terbaca 9 - 14 kilo ohm maka itu artinya koilnya bisa dikatakan dalam keadaan baik. Jika lebih atau kurang dari angka tersebut maka itu koil artinya bermasalah atau rusak.

Cara mengukur nilai tahanan primer koil karburator atau CDI (test pada koil vario karbu)



Posisikan avo pada 200 ohm, lanjut pada kabel positif avo sambungkan ke soket positif koil. lakukan bolak balik. Jika hasilnya sekitar 0,4 - 0,8 ohm maka itu normal atau masih baik.

Cara mengukur nilai tahan sekunder koil karburator atau CDI



Posisikan avo pada 20K ohm, lanjut pada kabel positif avo dihubungkan ke soket positif coil dan kabel negatif avo dihubungkan ke ujung kabel koil ( yang menuju busi). Tahanan yang normal itu berkisar antara 6 - 12 kilo ohm. 

Jadi antara koil injeksi dan karbu itu memiliki perbedaan tahanan primer dan sekunder yang sangat jauh.

Yang mana koil Injeksi memiliki tahan primer sekitar 0,3 - 0,4 ohm dan koil karbu sekita 0,4 -0,8 ohm.

Sedangkan tahan sekunder koil injeksi sekitar 9 -14 kilo ohm dan koil jenis karbu sekitar 6 - 12 kilo ohm/

Jadi dapat disimpulkan koil untuk motor karbu tidak bisa dipasang ke motor injeksi. Jika dipasang maka tegangan balik dari koil akan merusak ECU pada motor injeksi.

#5. Ciri - ciri Koil Lemah

  • Motor sulit dihidupkan
  • Percikan api busi melemah bahkan hilang
  • Motor akan brebet
  • Koil terasa panas
  • Mesin bisa mati mendadak jika sudah panas
Sekian dulu ya artikel mengenai koilnya,  semoga bermanfaat. Jika ada salah kata dan tulisan saya minta maaf.

Mohon do'a dan dukungannya agar blog ini makin berkembang. Aamiin

Baca juga:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel