Mengenal Fungsi dan Jenis Busi pada Sistem Pengapian
Friday, June 8, 2018
Mengenal Fungsi dan Jenis Busi pada Sistem Pengapian
1. Fungsi Busi
 |
| Ilustrasi |
Tahukah kalian, kalau busi atau bisa juga spark plug mempunyai peran penting dalam sistem pengapian.
Adapun fungsi busi ialah untuk mengubah tegangan listrik yang disalurkan koil menjadi sebuah percikan api yang akan digunakan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar yang sudah di kompresi diruang silinder mesin.
Untuk prosesnya berawal dari koil yang menghasilkan arus listrik tegangan tinggi, dan arus tersebut mengalir melalui kabel tegangan tinggi trus menuju ke busi. Pada busi arus listrik akan melompat pada elektroda tengah (positif) ke elektroda sisi (negatif) sehingga menimbulkan loncatan bunga api yang akan dibutuhkan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar yang sudah dikompresi.
2. Jenis Busi
 |
| Jenis-jenis Busi |
Busi Standar
Ialah busi bawaan motor dari pabrikan. Bahan ujung elektrida dari nikel dan diameter center elektroda rata-rata 2,5 mm. Jarak pemakaian standar bisa mencapai 20 ribu km.
Busi Platinum
Busi jenis ini bayak disukai bikers touring karena kemampuannya. Ujung elektroda terbuat dari nikel dan center elektroda terbuat dari platinum. Diameter center elektroda 0,6-0,8 mm. Umur pemakaian bisa mencapai 30 ribu km.
Baca juga: Mengenal Fungsi Pilot Jet dan Main Jet Karburator
Busi Iridium
Bisa disebut busi semi kompetisi, biasanya diaplikasikan di motor yang sudah tidak standar lagi. Ciri khasnya ialah ujung elektroda terbuat dari nikel dan center elektroda dari Iridium Alloy. Diameter center elektroda 0,6-0,8 mm. Umur pemakaian bisa mencapai 50-70 ribu km.
Busi Racing
Busi jenis ini sudah didesain dan terbuat dari bahan yang tahan terhadap kompresi tinggi serta temperatur meain yang tinggi. Diameter center elektroda relatif kecil meruncing seperti jarum. Umur busi relatif pendek 20-30 ribu km
Baca juga: Daftar Kode Busi NGK Standar untuk Motor
Busi Resistor (R)
Logo R dengan font miring jangan mengira itu artinya racing ya :D . R itu artinya Resistor, busi jenis ini digunakan untuk melindungi perangkat elektronik digital. Bagi motor Injeksi sangat dianjurkan untuk menggunakan busi jenis ini, biar bisa melindungi ECU dan komponen lainnya.
Sekian dulu ya artikel tentang Mengenal Fungsi dan Jenis Busi pada Sistem Pengapian semoga artikel ini bermanfaat.
Baca juga: Daftar Kode Busi Denso untuk Motor (standar)
Busi jenis ini bayak disukai bikers touring karena kemampuannya. Ujung elektroda terbuat dari nikel dan center elektroda terbuat dari platinum. Diameter center elektroda 0,6-0,8 mm. Umur pemakaian bisa mencapai 30 ribu km.
Baca juga: Mengenal Fungsi Pilot Jet dan Main Jet Karburator
Busi Iridium
 |
| Busi Iridium |
Busi Racing
Busi jenis ini sudah didesain dan terbuat dari bahan yang tahan terhadap kompresi tinggi serta temperatur meain yang tinggi. Diameter center elektroda relatif kecil meruncing seperti jarum. Umur busi relatif pendek 20-30 ribu km
Baca juga: Daftar Kode Busi NGK Standar untuk Motor
Busi Resistor (R)
 |
| Busi tipe R |
Logo R dengan font miring jangan mengira itu artinya racing ya :D . R itu artinya Resistor, busi jenis ini digunakan untuk melindungi perangkat elektronik digital. Bagi motor Injeksi sangat dianjurkan untuk menggunakan busi jenis ini, biar bisa melindungi ECU dan komponen lainnya.
Sekian dulu ya artikel tentang Mengenal Fungsi dan Jenis Busi pada Sistem Pengapian semoga artikel ini bermanfaat.
Baca juga: Daftar Kode Busi Denso untuk Motor (standar)