Cara Membaca Kode Bearing

Bearing atau laher merupakan sebuah komponen lingkaran baja bersama bola-bola dan batang-batang kecil di dalamnya. Bila tidak menggunakan bearing ini maka suatu roda dapat saja berputar namun rada seret dan mudah cepat panas.
Cara Membaca Kode Bearing


Maka oleh karena itu digunakanlah bearing sebagai bantalan untuk perentara pada benda berputar.
  • Bearing atau bandalan kalau dalam ilmu mekanika adalah sebuah elemen mesin yang berfungsi membatasi gerak relaktif antara dua atau lebih komponen mesin agar selalu bergerak pada arah yang diinginkan
  • Bearing menjaga poros (Shaft) agar selalu berputar pada porosnya,atau juga menjaga suatu komponen yang bergerak linier agar selalu berada pada jalurnya
  • Jika bearing mengalami masalah, maka kenyamanan saat berkendarapun akan terganggu. Untuk itu anda harus mengeceknya, jika dirasa motor anda dipakai tidak nyaman. Adapun cara untuk mengetahui bearing bermasalah maka simaklah ciri-ciri berikut ini;

1. Suara

Biasanya ada suara gemuruh pada bearing, suara tersebut makin kencang apabila kecepatan kenderaan meningkat.

2. Clearance antar bola baja dan race ball makin besar 

Besaraan clearance antar bola baja dengan race ball makin bertambah. Kondisi ini akan memicu putaran eksentris pada roda dengan sumbu roda, alhasil menimbulkan suatu gerakan axial pada roda terhadap sumbu roda. Bersamaan dengan tidak ratanya permukan jalan.

3. Motor terasa oleng

Ketika saat berkendara terasa oleng maka itu bisa disebabkan rusaknya bearing. Untuk mengeceknya kamu bisa menggoyangkan roda ke kiri atau kekanan pada saat standar tengah. Jika digerakan dirasa ada yang bergoyang dan berbunyi, maka itu bisa dipastikan rusaknya bearing.

4. Berkurangnya kestabilan motor

Rusakmnya bearing roda akan sangat berpengaruh pada tingkat kestabilan motor. Maka ini akan sangat terasa jika bearing yang rusak berada dibagian depan. Jika dipakai, motor terasa sempoyongan atau oleng, susah dikendalikan, bahkan saat ditikungan motor sangat tidak nyaman dibawa.

Adapun cara membaca kode bearing simaklah di bawah ini:

Pada bearing atau laher itu ada nomor dan huruf yang merupakan kode bearing tersebut. Misalkan, 6301 RSI/C3 MT47

  • Angka 6 (enam) dari 6301 merupakan tipe ball bearing
  • Angka 3 menunjukan dimensi (Diameter, tebal, dan tinggi)
  • 01 merupakan limhkaran dalam bearing (00=10mm), (01=12 mm), (02=15 mm), (03=17 mm), (04=20 mm), (05=25 mm)'
  • RS (Rubber Seal) atau penutup karet
  • C3 merupakan kerenggangan antara bola bearing dan bantalan bearing. Satuan kerenggangan atau clearance adalah micro. 1 micro sama dengan 1/1000mm. Semakin besar angka di belakang C maka semakin besar pula kerenggangannya. Contoh C3,C4,C5.
  • MT (Medium temperatur)
#RS atau rubber seal merupakan bearing diutup seal atau karet, kalau kode Z ditutup pakai plat, 2RS (doubel rubber seal) bearingnya ditutup depan dan belakan pakai karet, 2Z double plan/seng.

Untuk motor balap biasanya menggunakan bearing yang memuiliki kerenggangn yang besar, tujuannya saat terjadi pemuaian maka masih aman.

Bola-bola dan bantalannya tak akan macet, namun sedikit kasar sih bunyinya tapi aman. Karena mesin balap itu bekerja pada RPM dan temperatur yang tinggi.

baca juga



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel